Saturday, 17 May 2014

Lama Disesatkan Imam Impian

Oleh: Ramdan Nugraha


Seenak jidat kalian berkumpul dan mengaku Muslim
Sedang Muhammad kau campakan dan 12 imam kau kultuskan!
Sebuah gerakan pengkhianatan!
Bila darah ku halal bagi mu, silahkan!
Aku mati untuk Alloh, bukan “imam”!
Bila telapak kaki ku adalah najis yang wajib kau singkirkan,
Biarkan Muhammad yang membersihkan, bukan si “imam”!
Aku tak kan lelah mengawasi kalian,
Hingga pada akhirnya kalian datang dengan nama baru atas titah “imam”
Kalian yang masih tersesatkan, aku biarkan tetapi tetap ku doakan.

Saturday, 3 May 2014

4 Mei 2014

Oleh: Ramdan Nugraha


Yang sempurna telah berlalu
Yang kini tak ku temu
Hanya iba membujuk ragu
Mengalir hingga bermuara
pada sakit yang tak lagi bisa menunggu
Ku biarkan saja begitu
Nasib kan memberi ku tahu

Thursday, 1 May 2014

KECEWA!

Oleh: Ramdan Nugraha


Ber-Tuhan sama tak saling percaya
Lalu malu kalian beragama?
Aku seorang awam sungguh tak paham
Batu kau adu hancur
Dusta kagum bersama dosa melebur

Thursday, 24 April 2014

Loyalis Iblis

Oleh: Ramdan Nugraha


Puluhan anjing berbaris di tengah lapang hijau namun gersang
Para iblis memegangi tali yang terikat pada tiap leher liar
Berbadan bau berlumur lumpur bercampur keringat jatuh
Senapan meletup memecah
Mencipta satu garis lurus mengudara
Tanda perburuan dimulai

Berlarian para penghuni dunia
Ada yang terbang diterkam
Yang bersembunyi dikuliti
Dibelah dan dikoyak jantung para abdi setia
Tanah lapang menjadi danau berdarah
Si anjing-anjing iblis yang bengis
Mereka memenangkan kekalahannya dengan sadis!

Tuesday, 15 April 2014

Berbeda Karena Dia (Didedikasikan untuk wanita bernama Rara)

Oleh: Ramdan Nugraha



Terkadang,
bahkan tampaknya aku selalu heran dengan para pemilik perasaan,
ada apa dengan kalian?
Tangan hanya terkulai dan kaki bahkan tak kuasa berjalan
Tak nampak datangnya masa depan!

Sedang si gemuk berkeliling kota dengan mobil bersofa empuk
Kedatangannya hanyalah membuat emosi dunia berkecamuk
Ada pula si kurus kencang berlari di atas tanah tandus
Yang dikejarnya perempuan bertubuh semampai berambut lurus

Jemari lembut memegang tangan erat nan kuat
Sesaat itu pun aku menoleh ke arah wajah dengan mata indah
Bukan lah si gemuk! bukanlah si kurus!
Bukan pula tangan dan kaki lemah yang ku lihat sepanjang jalan kota!
Namun dirinya

Aktor-aktor dunia itu bersandiwara
Mereka tak benar-benar bahagia sedang aku iya
Aku dicinta wanita sedang mereka tidak
Aku berbeda karena dia