Friday, 28 August 2015

Haruskah (begitu)?



Oleh: Ramdan Nugraha

Adakah yang lebih membahagiakan dari buku dan kopi pagi ini?

Adakah yang lebih mencerahkan diatas kemanusiaan?

Rakaat ku adalah mawar dari ketulusan seorang pengagum wanita

Atau seperti anak yang mencium tangan ibunya dengan kecintaan

Sedekah ku, puasa ku, tilawah ku,

 adalah orbit Tuhan yang lalu lalang tanpa kemacetan

Tak perlu polisi atau posisi

Namun haruskah mereka semua menjadi sekelompok diktator

Yang tega menindas akhlak demi sebongkah kekuasaan?

Meniadakan segala fitrah

Mengubur mati memberi ke-sia-sia-an

Demi upeti yang akan dihadapkan pada masa kebangkitan



No comments: