Thursday, 13 August 2015

KE-TIDAKYAKIN-AN ---- AKU ---- MONOPOLI PEMBENARAN





Oleh: Ramdan Nugraha

Ya Allah Sang pemilik akal dan ke-ilmu-an yang akan selalu ku syukuri
Jagalah hati ku dalam teologi
Biarkan rasio ku memahami kalam-Mu
Terkadang aku mencium wangi dari kiri
Saat bersamaan ku rasakan kesucian dari kanan
Tapi TELAAH tak pernah lelah
dia menunjukkan kepalsuan yang banyak memonopoli kebenaran
Juga pemberontakan dari ke-tidakyakin-an
Kini pijakan ku mulai tertatih di tengah kebimbangan
bukan karena pembenaran mana yang menjadi kiblat monotafsir pemikiran
tapi pada memberi pendirian yang adil terhadap keduanya yang selalu bertentangan

Aku bukanlah seorang Westomania!
Bukan pula seorang Salafi paripurna!
Namun aku adalah bagian dari keduanya
Yang mengawinkan yang tak mungkin disatukan

Mulai ada beberapa kawan begitu heran
Bahkan terasa begitu keras melawan
Aku bagai ikan terbang
Berada dalam ke-tidakmungkin-an,
(di mata mereka para korban dogma turunan)

Aku tampaknya sudah cukup membawa identitas
Yang mereka lihat melalui satu lensa perspektif
Yang diterjemahkan menjadi potret KESESATAN
Hati ku begitu damai menyikapi seraya berkata:
kesesatan ini begitu me-manusia-kan
Memberi udara segar dengan sepoi perdamaian
Bukankah ini indikator Surga?
Yang dikejar melebihi ke-ikhlas-an
Dan menjadi alasan atas semua tindakan”

Lalu marah ku terbunuh oleh ilmu yang tak pernah ku suruh
Dengki ku terkubur oleh –isme yang benar-benar jujur”

Kini ku mengerti mengapa Islam hadir dan akan kembali terasing
Karena yang terasing yang akan tetap mengenal tidak hanya dirinya
Tetap berdiri dan melangkah di tengah,
meski kanan dan kirinya mencoba membuatnya terombang-ambing
menyeretnya untuk rela menyerah

Ramdan Nugraha
14 Agustus, 2015

No comments: