Wednesday 9 April 2014

Tak Terbatas (lagi)

Oleh: Ramdan Nugraha

Batas!
Terkadang kata itu harus ada, terkadang tidak!
Batas!
Sedang orang-orang melantunkan kesucian membuat hati-hati bergetar
Yang lain sujud kemudian menangis dalam peraduan bersama Maha Pendengar
Diantara yang muda berkata dengan intonasi tinggi dan rendah yang dianggap salah atau benar
Ku lihat jelas raga-raga gemulai itu bercerita dengan gerakan,
Tak terbatas!
Lalu ada manusia-manusia mungil terlelap dalam dekapan tangan malaikat bumi
Lagi-lagi jelas kurasakan tak ada batas di tanah yang pernah terjajah
Namun darah-darah yang tumpah itu telah menjadi saksi sejarah
Dimana budaya dan cinta membawa manusianya bebas
Negeri yang akan dirindukan ketika ku terbang mengangkasa
Bogor, yang tak terbataskan lagi budaya dan cintanya.

No comments: