Oleh: Ramdan Nugraha
Batas!
Terkadang kata itu harus
ada, terkadang tidak!
Batas!
Sedang orang-orang
melantunkan kesucian membuat hati-hati bergetar
Yang lain sujud kemudian
menangis dalam peraduan bersama Maha Pendengar
Diantara yang muda
berkata dengan intonasi tinggi dan rendah yang dianggap salah atau benar
Ku lihat jelas raga-raga
gemulai itu bercerita dengan gerakan,
Tak terbatas!
Lalu ada manusia-manusia
mungil terlelap dalam dekapan tangan malaikat bumi
Lagi-lagi jelas
kurasakan tak ada batas di tanah yang pernah terjajah
Namun darah-darah yang
tumpah itu telah menjadi saksi sejarah
Dimana budaya dan cinta membawa
manusianya bebas
Negeri yang akan
dirindukan ketika ku terbang mengangkasa
Bogor, yang tak
terbataskan lagi budaya dan cintanya.
No comments:
Post a Comment